SEKSI BINA KESEHATAN HEWAN KABUPATEN SAROLANGUN


DENGAN MENINGKATKAN KESEHATAN HEWAN KITA WUJUDKAN " SAROLANGUN EMAS"

Friday, June 10, 2011

Ringkasan Berita Keswan 9 Juni 2011

Ringkasan Berita 9 juni 2011
mangga di baca....


INDEX:

1. Kompas: 200 Siswa SD Divaksin DBD
2. Koran Tempo: Vaksin Demam Berdarah Diuji Coba
3. Koran Tempo: Transmigran Kulon Progo Bawa Pulang Malaria
4. Waspada: Flu Burung Resahkan Warga Tapaktuan
***




1. Kompas - June 9, 2011

200 Siswa SD Divaksin DBD

Jakarta, Kompas - Sebanyak 200 siswa SD Negeri I Pagi, Kampung Melayu, di Jalan Kebon Pala I/34, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (9/6) ini akan mendapat vaksin demam berdarah dengue.
Menurut wali kelas VI SD tersebut, Juleha, Rabu (8/6), seharusnya vaksin diberikan pada Rabu pagi kemarin. Namun, karena suhu vaksin belum stabil, penyuntikan vaksin ditunda hingga hari ini.

Pemberian vaksin demam berdarah dengue (DBD) ini masih bersifat uji coba dan baru pertama kali dilakukan di Indonesia. ”Untuk Jakarta Timur ditargetkan 200 anak mendapat imunisasi demam berdarah dan dilakukan bertahap,” tutur Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Yuniarti Suaizi di SD Negeri I.

Sebelum dilakukan vaksinasi, petugas sudah menyosialisasikan langkah ini dua bulan sebelumnya. Menjelang pemberian vaksin, orangtua siswa diminta menandatangani formulir pernyataan kesediaan anaknya divaksinasi DBD. Yuniarti mengatakan, menurut para dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, vaksinasi ini tidak berefek samping. Ketua tim dokter vaksinasi, Rini Sekartini, menambahkan, vaksinasi demam berdarah yang dilakukan ini adalah vaksinasi pertama yang dilakukan di Indonesia.

Pemberian vaksin masih dalam tahap uji coba yang merupakan hasil kerja sama antara Chimerix Yellow Fever Dengue (CYD 14) dan sejumlah negara di Asia Tenggara, seperti Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Indonesia. ”Vaksinasi dilakukan serentak di seluruh negara di Asia Tenggara tadi,” ujar Rini. Dipantau ketat Karena masih uji coba, tim dokter akan memantau pasien penerima vaksinasi selama lima tahun. ”Kita akan lihat efektivitas vaksin. Kalau berhasil, vaksinasi DBD
akan dijadikan program imunisasi nasional,” ucap Rini.

Juleha mengatakan, setelah menerima vaksinasi, para siswa akan diminta istirahat selama setengah jam. Tim dokter akan memeriksa reaksi siswa. Setelah itu, selama tiga bulan, 200 siswa itu akan dimonitor ketat kondisi kesehatannya. ”Para guru diminta menyerahkan absen siswa penerima vaksin DBD,” kata Juleha. Di Jakarta, vaksinasi akan dilakukan di SD Negeri Koja, SD Negeri Pasar Minggu, SD Negeri Tambora, SD Negeri Senen, dan SD Negeri Kampung Melayu.
Menurut Juleha, jumlah murid SD Negeri I ada 556. Sebanyak 390 siswa ingin divaksinasi, ”Tetapi karena tiket terbatas, akhirnya tim dokter memutuskan hanya 200 siswa yang akan divaksinasi.”

Ia mengatakan, syarat penerima vaksinasi DBD adalah orang yang berusia 2-14 tahun. ”Padahal, kalau tidak ada pembatasan usia, seluruh guru di sini mau ikut, terutama saya yang pernah kena DBD. Sudah ada dua siswa di SD Negeri I yang menderita DBD dan meninggal,” kata Rosdiana, guru Agama. Gedung SD Negeri I yang berlantai tiga ini terletak di kawasan padat penduduk.
Siswanya sebagian berasal dari keluarga sederhana. (WIN)








2. Koran Tempo - June 8, 2011

Vaksin Demam Berdarah Diuji Coba

JAKARTA - Vaksin demam berdarah dengue (DBD) akan memasuki tahap uji klinis final mulai hari ini. Di DKI Jakarta, pengujian tersebut akan dilakukan terhadap 800 anak di lima puskesmas. "Besok (hari ini) akan digelar, persiapan sudah selesai," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati kemarin.

Kelima puskesmas yang ditunjuk itu adalah puskesmas Kecamatan Senen, Tambora, Koja, Pasar Minggu, dan Jatinegara. Setiap anak akan disuntik dengan vaksin, lalu dipantau setiap minggu hingga dilakukan penyuntikan kedua dan ketiga setelah berselang enam bulan. Pemantauan mingguan dilakukan hingga lima tahun ke depan. "Bila selama lima tahun virus terbukti aman (tidak menimbulkan komplikasi), maka pada 2016 virus bisa diedarkan di masyarakat," kata Dien.

Menurut Dien, sekarang ini kasus DBD di Jakarta tergolong tinggi, meskipun angkanya cenderung turun dari tahun ke tahun. Grafik yang sama berlaku untuk skala nasional, di mana angka kasus DBD tahun lalu sebesar 18 ribu, menurun dari tahun 2008 yang mencapai 23 ribu.

Pemberian vaksin hari ini merupakan uji klinis tahap ketiga atas vaksin temuan tim peneliti dari lima fakultas kedokteran di Indonesia, Thailand, Vietnam, Filipina, dan Malaysia itu. Uji klinis sebelumnya, atau fase pertama, telah dilakukan terhadap anggota militer. Fase kedua dilakukan terhadap anak-anak, tetapi dalam jumlah terbatas.

Profesor Sri Rezeki S. Hadinegoro, guru besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, adalah salah satu anggota tim peneliti itu. "Setelah lulus pada binatang, vaksin kami ujicobakan pada manusia," katanya, awal Mei lalu, ketika meminta izin uji coba di DKI.

Pengujian pada fase ketiga ini dilakukan terhadap anak-anak usia 2-14 tahun dalam jumlah yang lebih besar dan serentak di kelima negara asal peneliti. Selain Jakarta, Kota Bandung dan Bali menjadi lokasi pengujian vaksin di Indonesia.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, menambahkan, anak yang dipilih untuk mendapatkan uji vaksin harus sehat. Orang tuanya juga berkomitmen melaporkan kesehatan si anak selama lima tahun ke depan. "Vaksin yang akan diberikan tergolong aman dan mampu menghalau empat turunan virus demam berdarah dengue di Indonesia, yakni strain 1, 2, 3, dan 4," katanya. AMANDRA MUSTIKA MEGARANI







3. Koran Tempo - June 8, 2011

Transmigran Kulon Progo Bawa Pulang Malaria

KULON PROGO -- Dinas kesehatan menduga munculnya kembali kasus malaria pada Juni
ini karena dibawa transmigran yang pulang ke Kulon Progo. Pada Juni ini dideteksi 28 kasus malaria di tujuh kecamatan. "Pulang dari transmigrasi sebenarnya dia sudah terkena, tapi tidak merasakan karena memang gejalanya tak begitu tampak," ujar Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kulon Progo Buddy Ismanto kepada Tempo kemarin.

Mayoritas kasus malaria menimpa warga yang pernah ikut transmigrasi. Hanya tujuh kasus penderita baru. Temuan itu terjadi di sejumlah kecamatan, seperti Kokap, Samigaluh, Pengasih, Girimulyo, Sentolo, Lendah, dan Galur. Jumlah penderita terbanyak dari wilayah Kokap, khususnya Hargotirto, yang sebelumnya dinyatakan endemik malaria, sebanyak 13 orang.

Transmigran yang mudik itu berasal dari Kalimantan Barat dan Sumatera Selatan. "Bisa diprediksi, nanti, jika Lebaran tiba, saat musim mudik, peningkatan akan terjadi lagi," kata Buddy. Dinas kesehatan pun mengimbau puskesmas yang ada agar melakukan screening kepada transmigran yang datang di daerahnya. Sementara itu, semua kelurahan (45 kelurahan) di Kota Yogyakarta endemis penyakit demam berdarah. "Selama tiga tahun berturut-turut masih banyak terjadi
kasus demam berdarah," ujar Rubangi, District Surveillance Officer Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, kemarin.

Kelurahan yang sangat tinggi terjadi kasus demam berdarah berada di wilayah perbatasan dengan Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul. "Aktivitas penduduk dan penyebaran nyamuk sangat cepat di daerah itu," katanya. Menurut dia, lingkungan semi-perkotaan menjadi salah satu penyebab perkembangbiakan nyamuk.

Hingga Mei 2011, di wilayah perbatasan, seperti Kelurahan Ngampilan, Sorosutan, serta Tegalrejo, terjadi kasus demam berdarah tertinggi di Yogyakarta, yakni 20, 19, dan 18 kasus. Hingga Mei lalu terjadi 361 kasus dan tiga orang meninggal. Pada periode yang sama 2010 terjadi 644 kasus dengan korban meninggal sebanyak lima orang. Umur penderita 7-12 tahun. "Bisa jadi mereka tersengat nyamuk di sekolah," kata dia. PRIBADI WICAKSONO | MUH SYAIFULLAH






4. Waspada - June 8, 2011

Flu Burung Resahkan Warga Tapaktuan

TAPAKTUAN - Serangan flu burung (Avian Influenza) yang melanda kawasan Gampong Lhok Ketapang, Kec. Tapaktuan, Kab. Aceh Selatan yang mengakibatkan ratusan ekor burung dan puluhan ternak ayam mati mendadak, mengundang keresahan warga. Pasalnya, penyakit yang mamatikan dikhawatirkan bisa mewabah terhadap manusia. Sejauh ini belum ada penanganan dari dinas terkait, meski hasil penelitian dinyatakan penyakit flu burung positif berjangkit dan menyerang ternak warga.

Warga Lhok Ketapang, mengatakan kekecewaannya terhadap Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Aceh Selatan. Mereka menuding dinas cuek dan santai mengatasi dan menanggulangi serangan penyakit mematikan itu. “Bayangkan mereka masih cuek menanganinya, mungkin menunggu ada korban manusia,” sebut Darwin, 60.

Sementara Sekretaris Dinas Pertanian dan Peternakan Aceh Selatan, Ismail Us, yang dihubungi di kantornya, mengaku pihaknya kesulitan menangani, karena persoalan dana, meliputi biaya pengadaan obat-obatan, honor petugas serta biaya konvensasi bagi ternak ayam warga yang harus dimusnahkan dalam radius 1.000 meter dari lokasi penemuan pertama.

Menurut dia, dana penanggulangan tersebut tidak tersedia di dinasnya, sehingga terpaksa minta dana bantuan hibah kepada bupati. ”Kita telah mengajukan permohonan bantuan Rp15 juta, tapi sejauh ini belum ada realisasinya,” sebut Ismail didampingi Kabid Keswan, Hamzah.

Ia mengakui penanganan penyakit tersebut harus segera dilakukan karena bisa mewabah terhadap ternak di daerah lain termasuk bagi manusia. Sebagai langkah antisipatif sementara, ternak ayam di lokasi yang telah terserang, hendaknya tidak dikonsumsi atau dibawa ke daerah lain.






** 4 articles

No comments:

Post a Comment