PENYAKIT
DEMAM TIGA HARI
(BOVINE EPHEMERAL FEVER/BEF)
(THREE DAY SICKNESS)
PEMERINTAH
KABUPATEN SAROLANGUN
DINAS
PERIKANAN DAN PETERNAKAN
KOMPLEK PERKANTORAN GUNUNG KEMBANG
Email :
keswansarolangun@yahoo.co.id
SAROLANGUN
1. PENGERTIAN
Penyakit Demam
Tiga Hari/BEF/Three Day Sickness
adalah suatu penyakit viral pada sapi dan kerbau yang ditandai dengan
terjadinya demam tinggi, rasa sakit pada otot, dan kepincangan. Ternak yang
menderita sakit ini bisa cepat sembuh bila tanpa komplikasi. Penyakit ini
tersebar di banyak daerah tropis dan sub-tropis. Di sebagian daerah di Jambi
penyakit ini di namakan Penyakit Tingkek.
2. PENYEBAB
Virus BEF
adalah anggota dari sebuah genus yang termasuk dalam keluarga Rhabdoviridae
dari virus RNA.
3. PENULARAN
Demam Tiga Hari disebarkan oleh lalat penghisap darah Cullicoides sp dan nyamuk Cullex
sp. Ada dugaan penyebaran dapat pula terjadi melalui angin.
4. GEJALA KLINIS
Hampir setiap infeksi adalah sub klinis atau sub akut dan
sedikit yang akut. Masa tunas penyakit ini secara alami tidak diketahui.
Gejala penyakit antara lain adalah demam tinggi yang
mendadak, dungu, keluar cairan dari hidung, pembesaran kelenjar getah bening,
kurang nafsu makan, kekakluan otot, dan kepincangan. Hewan sangat lemah dan
lebih banyak terbaring, hanya mampu berdiri bila dipancing untuk melakukannya.
Hewan dewasa lebih menderita daripada hewan muda. Angka
kesakitan tinggi tetapi angka kematian sangat rendah. Kebanyakan ternak akan sembuh dengan sendirinya setelah
2-3 hari. Bila terjadi komplikasi,
ternak buntging dapat abortus/gugur.
5. DIAGNOSA
BANDING
Penyakit BEF harus dibedakan dengan penyakit Ngorok,
penyakit Ingusan/MCF dan Mucosal Disease.
6. PENGENDALIAN
dan PENGOBATAN
Pengobatan terhadap ternak yang menderita penyakit ini
dilakukan dengan memberikan obat simtomatik dan pencegahan terhadap timbulnya
infeksi sekunder. Vaksin yang efektif belum ada.
7. PENCEGAHAN
Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan penyemprotan insektisida untuk mengurangi populasi vektor lalat Cullicoides sp dan nyamuk Cullex sp.
8. KEJADIAN DI
INDONESIA
Penyakit ini tersebar luas diberbagai daerah di Indonesia.
Secara umum tidak menimbulkan kerugian ekonomi yang besar, asalkan segera
mendapatkan pertolongan medis yang memadai sehingga tidak terjadi komplikasi
dengan penyakit lain.
9. PEMOTONGAN
HEWAN
Ternak yang menderita penyakit BEF dapat dipotong dan
dagingnya boleh dikonsumsi atau diperdagangkan. Namun mengingat angka kematian
relative sangat rendah maka sebaiknya pemotongan hanya dilakukan pada keadaan
yang sangat terpaksa ditinjau dari segi medis dan atas anjuran dokter hewan.
Sisa pemotongan beserta sisa pakan yang masih tertinggal harus dibakar dan dikubur
dalam-dalam. Tempat pemotongan dibersihkan dan dibebashamakan.
Untuk keperluan konsultasi dan komunikasi lebih lanjut
dapat menghubungi kontak person :
a)
Drh. Endang Supardi Hp. 081274268342
(Kabid Keswan Kesmavet di Sarolangun)
b)
Drh. Riki Prayitno
Hp. 081328618283
(Puskeswan Mandiangin di Mandiangin)
c)
Drh. Iwan Kustiawan
Hp. 085380619678
(Puskeswan Singkut di Singkut)
d)
Ari Rumekso, S.Kh
Hp. 081366546015
(Puskeswan Air Hitam di Pmtg Kabau)
TERIMA KASIH
No comments:
Post a Comment